Selasa, 22 Maret 2011

Syi’ah dan Abdullah Bin Saba

Oleh: Erna Monica
Dalam sejarah timbulnya Syi’ah terdapat seorang pendeta Yahudi dari Yaman yang masuk agama Islam, bernama Abdullah bin Saba. Setelah masuk Islam, ia datang ke Madinah pada akhir tahun kekuasaan khalifah Sayyidina Usman Bin Affan, yaitu sekitar tahun 30 H.
Orang ini kebetulan tidak begitu mendapat penghargaan dari khalifah Usman dan orang-orang besar di Madinah seperti apa yang diharapkannya. Ia menyangka kalau ia datang ke Madinah ia akan disambut dengan kebesaran sebab ia adalah seorang pendeta besar dari Yahudi Yaman yang masuk Islam. Harapannya ini meleset, maka karena itu ia jengkel.
Sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa masuknya Abdullah bin Saba ke dalam Islam adalah dengan tujuan untuk mengacaukan Islam dari dalam, karena mereka tak sanggup mengacaukan Islam dari luar.
Pada mulanya ia benci kepada khalifah Sayyidina Usman karena khalifah tak menyambutnya. Ia membangunkan gerakan anti Sayyidina Usman dan berusaha meruntuhkannya dan menggantinya dengan Sayyidina ‘Ali.
Usaha Abdullah bin Saba ini mendapatkan dukungan di kota-kota besar umat Islam ketika itu, seperti di Madinah, di Mesir, di Kuffah, Basrah dll, karena kebetulan orang-orang sudah banyak pula yang tidak suka dengan kepemimpinan Sayyidina Usman, karena beliau banyak mengangkat orang-orang dari suku beliau, yaitu orang-orang dari Bani Umayah menjadi pengusaha-pengusaha daerah.
Demi untuk menjatuhkan dan mengalahkan Sayyidina Usman ra, Abdullah bin Saba pergi ke Mesir, ke Kuffah, ke Basrah, Damsik dan berbagai kota untuk membikin propaganda tentang keagungan Sayyidina Ali.
Abdullah bin Saba sangat berlebihan dalam mengagungkan Sayyidina Ali dan sangat berani membuat hadits-hadits palsu yang bertujuan mengagungkan begitu rupa dan merendahkan Sayyidina Usman, Umar, dan Abu Bakar yaitu khalifah-khalifah yang terdahulu. Di antara ajaran Abdullah bin Saba adalah Al Wishayah artinya wasiat, Ar Raj’ah ialah kembali, dan ketuhanan Ali.
Melihat ganjilnya pelajaran-pelajaran Ibn Saba ini, maka sebagaian kaum Syi’ah mengatakan bahwa Abdullah bin Saba itu sebenarnya orangnya tidak ada, Saba itu hanya dibuat-buat saja oleh orang-orang yang anti Syi’ah tetapi menurut Ahmad Amin, keingkaran orang-orang Syi’ah sekarang tidak beralasan, karena kitab-kitab sejarah Islam yang lama menetapkan adanya Abdullah bin Saba ini. Kaum Syi’ah mendustakan adanya Ibn Saba karena malu melihat ajaran-ajarannya yang keji ini.
Nasib Abdullah bin Saba ini pada akhir hayatnya menjadi orang buangan yang dibuang oleh Sayyidina Ali. Sesudah beliau menjadi khalifah. Pada suatu hari ia datang kepada Sayyidina Ali dan mengatakan kepada beliau : “ anta, anta” (engkkau, engkau ) yakni : engkaulah yang Tuhan. Sayyidina Ali marah kepadanya dan ditangkap, lalu dibuang ke Madain (lihat” al milal wan nihal” juz 1, hal 174 ).

0 komentar:

About Me

Foto Saya
Lingga S. Anshary
sulit sekali untuk mengambil keputusan, namun setelah keputusan diambil yang ada hanya kelegaan karena kita hanya harus melakukannya...
Lihat profil lengkapku
Selamat Datang
di Halamanku,,,,

Penayangan bulan lalu

Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer